Kamis, 30 Maret 2023

ππ„π‘π‚π”πŒπ€ ππ„π‘πˆπ‹πŒπ” π“π€ππˆ π“πˆπƒπ€πŠ 𝐁𝐄𝐑𝐀𝐃𝐀𝐁

 ππ„π‘π‚π”πŒπ€ ππ„π‘πˆπ‹πŒπ” π“π€ππˆ π“πˆπƒπ€πŠ 𝐁𝐄𝐑𝐀𝐃𝐀𝐁 



Sering kali kita mendengar  ucapan itu. Entah itu pada forum atau pada suasana non formal. Kata-kata itu diungkapkan ketika mungkin sedang berhadapan dengan satu sama lain atau mungkin berbicara di belakang situasi. Ucapan tersebut dilontarkan pada seseorang entah bertujuan untuk menyinggung, merendahkan, atau menyepelekan orang lain setelah merasa dirinya kalah pada suatu bidang tertentu. Katakanlah kalah pamor, kalah berdebat atau merasa terkalahkan pada sisi lain. Walau mungkin perspektif ini bukan mutlak benar.


Di sini perlu ada yang kita luruskan bersama agar kemudian tidak sembarang atau serta-merta menyalahkan atau bahkan merendahkan ilmu atau mungkin orang yang berilmu. Tentu kita tahu, bukan mudah orang mendapatkan ilmu. Terlebih Ilmu itu adalah pemahaman yang perlu dipelajari dan diterapkan.


Pada dasarnya segala sesuatu yang dapat dipelajari, dipahami, diterapkan atau mungkin ditularkan demi suatu tujuan tertentu bisa kita sebut ilmu. Dan adab adalah satu dari sekian banyak ilmu yang dapat dipelajari oleh seseorang. Bisa saja orang dengan cepat memahami dan menguasai satu bidang ilmu dan kurang memahami bidang ilmu lainnya lantas kita katakan "π‘·π’†π’“π’„π’–π’Žπ’‚ π’ƒπ’†π’“π’Šπ’π’Žπ’– π’•π’‚π’‘π’Š π’•π’Šπ’…π’‚π’Œ 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒅𝒂𝒃". Dengan demikian rasanya batal semuanya dan sia-sia. Tapi, pernahkah kita berpikir pada diri sendiri. Sejauh mana dan sebanyak apa ilmu yang sudah kita dapatkan? Apakah sudah layak disebut orang beradab? Atau orang berilmu? Sedangkan lisan itu masih mampu melempar belati pada orang lain?


Bukan orang tak beradab itu tidak berilmu. Sedangkan adab kesopanan itu juga sangat relatif. Katakan saja, standar kesopanan satu tempat dengan tempat lain berbeda. Lantas apa pantas kita gunakan standar pemahaman kita pada orang lain. Yang benar ialah orang berilmu pasti beradab, dan orang yang beradap pasti berilmu. Lantas di mana posisi orang yang kurang paham dengan adab?. Katakanlah mereka belum lengkap memahami ilmu pasal adab. Sebab adab adalah salah satu ilmu yang perlu juga dipelajari untuk selaras berjalan dengan ilmu lainnya.


Setiap kepala manusia memiliki akal dan setiap akal diberikan untuk berfikir. Ingatkah kita berkali-kali Tuhan selalu berkata " Afala ta'qilun?". 

Dengan demikian mari selalu kita kembalikan perkataan Tuhan itu pada diri kita. Apakah kita sudah menggunakan akal pikiran ini untuk mencapai adab yang pantas sesuai dengan nilai yang ada. Sudahkah kita menjadi orang yang beradap? Sudahkah kita menjadi orang yang berilmu? Apa yang sudah kita berikan pada orang lain? Atau malah kita menjadi beban bahkan masalah bagi orang lain.


Tuhan memberikan akal pada manusia untuk berpikir kemudian untuk menemukan adab dan ilmu yang lain guna mencapai keselarasan hidup bersama. Kembalikanlah segala sesuatu pada diri sendiri jika dirasa pantas boleh diterapkan pada orang lain. Dan tentu kepantasan itu perlu lagi disesuaikan dengan nilai yang ada dan dianut oleh orang lain.


28 Marc 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar