Selasa, 20 Juli 2021

Puisi Penantian

 Esperándote Junto Al Mar


Hay bicicletas deslizándose por la acera

Y deténgase en la tienda de conveniencia en la esquina.

Escritura en negrita en la pizarra


Hermosa sonrisa suave llena de amor

Bajo el sol, en el campo de deportes, corres


Helado, fruta confitada, sabor dulce.

El prometedor rugido de las olas no se puede comparar con ese abrazo


¿Alguna vez ha habido un momento en que te aferraste a ti mismo?

Porque has soportado demasiado solo


Inquebrantable y se quedará a tu lado

Tomados de la mano hasta que lleguemos al fin del mundo

Olvida esos comentarios fugaces


Porque solo quiero pasar mi vida contigo, envejecer juntos.


Indonesia, 2021


Copyright@Akhmad Cahyo Setio



Menanti di Tepi Laut


Ada sepeda yang meluncur di trotoar

Dan berhenti di toko serba di sudut jalan

Tulisan tangan yang tebal di papan tulis


Senyuman lembut yang indah penuh cinta

Di bawah matahari, di lapangan olahraga, kau berlari


Es krim, manisan buah, rasa manis

Deru ombak yang menjanjikan tidak bisa dibandingkan dengan pelukan itu


Pernahkah ada saat ketika kau berpegang teguh pada diri sendiri

Karena kau telah menanggung sendiri terlalu banyak


Tak tergoyahkan dan akan tetap di sisimu

Berpegangan tangan sampai kita mencapai ujung dunia

Lupakan ucapan sekilas itu


Karena aku hanya ingin menghabiskan hidupku bersamamu, menua bersama.


2021


Puisi Di Tepi Laut

 Di Tepi Laut


Ada sepeda yang meluncur di trotoar

Dan berhenti di toko serba di sudut jalan

Tulisan tangan yang tebal di papan tulis


Senyuman lembut yang indah penuh cinta

Di bawah matahari, di lapangan olahraga, kau berlari


Es krim, manisan buah, rasa manis

Deru ombak yang menjanjikan tidak bisa dibandingkan dengan pelukan itu


Pernahkah ada saat ketika kau berpegang teguh pada diri sendiri

Karena kau telah menanggung sendiri terlalu banyak


Tak tergoyahkan tetap dan di sisimu

Berpegangan tangan sampai kita mencapai ujung dunia

Lupakan ucapan sekilas itu


Karena aku hanya ingin menghabiskan hidupku bersamamu, menua bersama.


2021

Senin, 19 Juli 2021

Cerita Mini Jenaka Part 3

 WARUNG BUDE JUM


Minggu pagi itu saya pergi ke warung Bude Jum. Kali ini saya tidak ingin berbelanja tumbar lagi karena takut kebablasan topiknya.


"Assalamualaikum, Bude Jum. Sudah bangun a?"


"Waalaikumussalam. Sudah, Cah Bagos. Kok pagi bener sudah ke warung? Mau belanja apa?"


"Nda, saya nda mau belanja De. Tapi mau pinjam kompor."


"Eala... Buat apa rupanya?"


"Buat masak De, nanti kalau masih cukup gasnya mau tak pakai manasi tetangga."


"Hahha... Lambemu Cah Bagos wes terlatih, ya?. Ada itu di dapur ambil sana."


Saya langsung pergi ke belakang untuk mengambil kompor dan gasnya sekalian. Dari belakang terdengar suara Bude Jum sedang ramai bicara dengan seseorang. Entah apa-apa yang mereka mulakan dalam percakapan itu. Tapi ada beberapa percakapan yang sempat saya dengar.


"Bude, kenapa Pean kok seneng menjada? Nda kesepian ta?"


"Eh, tutup alat hisap kamu itu ya, mahkluk keturunan siluman simpanse ke tujuh belas. Kamu tidak berhak bertanya seperti itu pada saya. Karena itu masalah saya. Kalau pun saya jelaskan kamu tidak akan paham karena kepalamu otaknya kecil. Kamu dengar itu ya, manusia bertengkorak kodok!."


"Njeh, Ndoro Sepuh. Saya undur diri."


Orang itu langsung menancap gas sepedanya tanpa menoleh ke belakang lagi. 

Dalam hati " Byuh, Bude kalau belum sarapan gitu ya? Untung saya belum mandi, jadi nda dimangsa sama Bude."

Cerita Mini Jenaka Part 2

MENGEMBALIKAN GAS BUDE JUM


Gerimis di sore itu membuat hati Cah Bagos serasa ikut menangis juga. Kenapa Cah Bagos kok sampai mau menangis?


"Bude, O... Bude Jum!"


"Piye Cah Bagos? Masuk sini lo, kok malah ujan-ujanan ka."


"Biarlah aku main ujan-ujanan sini aja De. Biar nda keliatan nek saya sedang sedih."


"Byuhh... Kisah e ta? Biasanya tala petakilan. La ada opo se?"


"Ini, gas e Pean tak balikkan. Jakane tau mending kompor e saya tak suruh kentuti kucing aja malah kenceng apinya. Gas tinggal sak prit kok Pean kasih pinjam ke saya ka, Bude ki ngece !"


"Wahahaa ... Iya ta?. Lupa rupanya kemarin mau bilang kalo gasnya Bude juga habis. La itu kenapa kok benjol hidung e?"


"Ini jerawat lo Bude."


"Kok masih jerawatan rupanya? Katanya kemaren pakai cream skincare  monyet janda kembang? Gak manjur ta?"


"Iya lo itu, sudah habis creamnya. Dan kalau situasinya berbeda cream itu tidak manjur lagi."


"Lha piye ta Cah Bagos?"


"Lha iya itu. Kemaren tumbar saya habis, bruntusan hidung saya. Bawang brambang habis bisulan pantat saya."


"Wahahaaalaaa... Iya ta je?. La nek beras e habis piye ka iku?"


"Nek sampai beras e habis asem urat ne saya naik terus semapot dua malam."


"Kok, ngeri men ka?"


"Biasa wae lah, marakno ini sudah wayah e pijet. Urat e saya sudah pada miring. Pijet ne po'o De?"


"Yo sini o, Tak jepitne pintu"


Pegang gas 3kg lama-lama pun pegel juga. Sambil pasang wajah mrengut tak lemparkan tabung gas itu ke arah Bude Jum dan reflek di tangkap oleh beliau. Maklum, bude Jum mantan anggota hansip dusun Begal rejo. Sambil nggremeng, "ooo Cah gendeng wes iku ta?"

Cerita Mini Jenaka

 BULU MATA BENCONG.


Tata rumah yang berdekatan kadang membuat orang jadi rikuh. Namun ada juga ramenya kalau memiliki tetangga berdekatan. Rumah saya dan rumah Bude Jum saling adu bokong. Hal inilah yang selalu membuat kegaduhan yang kadang sampai keluar pagar. Pagi-pagi buta pun Bude sudah ngajak ribut.


Terdengar suara gemblondang di atas atap seng. Membuat saya terkejut dari tidur. 

"Duu, Tuhan. Monyet siapa lagi pagi-pagi kek gini sudah bikin gaduh aja". Aku bangun sambil ngucek-ucek mata. Sementara di luar bude teriak-teriak.


"Gos, ooo... Cah Bagos!. Wes bangun ka?


"Iya-iya, ini lo De aku dah bangun" Mataku masih terasa sepet sambil jalan menuju pintu dapur belakang.


"Waaaaaaaaaaa.... Gooorilaaaaaaaaa.....!" Teriakku terkejot.


"Mulutmu itu ya...! Kok disangka pulak aku gorila." Tangannya yang panjang itu sambil ngruwes mulutku yang ternganga karena kaget.


"Terus, apa pulak rupanya kalau bukan gorila? Bikin kejut aja Bude ini."


"isshh, bukan gorila lo tapi emaknya badak. Eh, ingatnya kamu sudah masak belum Cah Bagos?"


"Ya belum lah, wong saya baru bangun. Ada apa De kok sudah sibuk aja pagi-pagi?"


"Oo, paslah kalo gitu, ni tak kasih sop."


"Sop apa ini De?


"Sop anakan kodok itu lo. Pagi tadi Bude baru nyeser di sawah belakang. Kelihatannya sop apalah itu rupanya. Kok banyak banget ayatmu?" 


"Hahaha... Becanda lo bude."


"Kamu juga aneh-aneh. Eh nanti siang bude mau bikin cemilan mau?"


"Cemilan apa De?"


"Peyek bulu mata bencong. Mau?"


"Eh, makasihlah bude ini sopnya ya."  Sambil tak tutup pintu dapurku.


Bude akhirnya pulang juga. Sambil tak intip dari lubang pintu dapur saya.


 "Oh aman, bude sudah masuk dapurnya."


Sampai di dalam rumah Bude Jum mendengar teriakkan Cah Bagos. 


"Buuuudeeeeeeeeeeeee.......!"


"Hahahaha..., rasain kamu ya. Sandalnya tak lemparin ke atap. Salah e udah siang belum bangun." Wajahnya sambil tersenyum jahat.

Cinta Sejati

 JIKA MEMANG CINTA


Walau engkau tak sekalipun menyebutnya 

Cinta tetaplah cinta

Seperti halnya matahari

Walau engkau enggan mengakuinya ia tetaplah matahari yang terus bersinar setiap hari 


Cinta tak perlu sering disebut

Tak perlu pula diumumkan kepada hampar rerumputan

Juga pada sekawanan hewan

Yang kutakutkan malah ia akan hilang


Tak perlu juga dipujipuji

Seperti riuh burung di kala pagi

Yang kutakutkan nanti malah ia akan berubah menjadi benci


Jikalah cinta sudah di hati

Ia akan datang pada diri

Dengan serombongan pembawa janji

Dan akan dibuktikan dengan realisi


Tanah Bumbu, 09/07/2019

Minggu, 18 Juli 2021

Puisi Cinta Hitam

 


Cinta Hitam

Tuhan, tolong aku
Bukakanlah mata dan hatiku
Mengapa mata ini melihat keindahan yang semu
Cinta yang palsu
Tapi aku terbelenggu

Tuhan, tolong aku
Ada banyak bunga bermekaran di sekelilingku
Banyak warna yang begitu indah
Tapi, mengapa aku tak dapat melihatnya
Hanya hitam dan putih
Mataku hitam dan dia putih

Tuhan, tolong aku
Jangan biarkan aku dalam cinta yang hitam
Aku ingin cinta putih
Tapi aku inginkan cinta yang penuh warna

Tuhan, tolong aku
Begitu banyak aibku
Tutupilah untukku

18 Juli 2021


Negro De Amor

Dios ayúdame
Abre mis ojos y mi corazon
¿Por qué estos ojos ven una falsa belleza keindahan?
Falso amor
Pero estoy encadenado

Dios ayúdame
Hay muchas flores floreciendo a mi alrededor
Tantos colores hermosos
Pero, ¿por qué no puedo verlo?
Solo blanco y negro
Mis ojos son negros y el es blanco

Dios ayúdame
No me dejes enamorarme de negro
Quiero amor blanco
Pero quiero un amor colorido

Dios ayúdame
Tanta mi vergüenza
Cúbrelo por mi

18 de julio de 2021

Copyright@ Akhmad Cahyo Setio

Jumat, 16 Juli 2021

Puisi Jamila dari Maroko


صباح زهرة غجرية 

تلك البرية التي انبثتها  

الرياح  الموسمية

تلك التي تراقص  رائحة الفجر 


أتضحك  يا فنجان القهوة 

أيجتمع فيك يا قلب :

الحب  والغيرة والتقوى !


نعم تحب بصدق وتهوى

و تغار بجنون  وتغضب بقوة  

و تؤمن  بخطوط  قدرها


مساء غجرية 

تستنشق بياض الثلج

 تذوب  كحبة سكر  

تقف ..تقع ..تتبعثر ..


تستجمع قواها وتتطهر 

تتوضأ من الغيمات  العابرة 

تصلي  بخشوع وتتدثر 

باوراق  صفصاف ذابلة 

في مهب العواصف تتململ 

تعتكف ..تسبح .تسبح و.تستغفر ...


وتعود للحن الخلود 

 ل نايي  السنين

يخدر ذاكرة  الأنين

يداعب  جرحها الحزين ..


تحنن  قليلا ورثل بإحسان ..

وغني كالبلبل ..

انشد  كالكروان ..

كما غنت ..السيدة ... 

..يا قاريء القرآن ...


في البدأ ....كانت الكلمات  اعجاز

.............. .كانت الاسماء مقدسة 

في البدأ...... كانت الشجرة  امتحان 

و التفاحة افضع جريمة 

في البدأ..... كانت الخطيئة اختيار  أدم وحواء ...

على  ارض غير هذه الارض 

وفي سماء غير هذه السماء ...

حوكيما ...نفيا ...


مجرة الدبانة...


 اختبار  كوني 

حياة سرمدية 

ونبيذ وحوريات و حدائق ...

وبراكين خامدة ... 

ورصاص ...و دماء ..


واحلام وردية

  بالنعيم ...ب الجنة ..

 الماضي يكبل المخيلة 

يلجم الافكار والافئدة 

تعمى البصائر ..

.تغرق في سبات 

لاتنسى

 ولاتتحرر 


فعلى الارض ما يستحق  أن 

يعاش .

وعلى الأرض ما يستخق. ان يعشق ...


في وادي الذئاب..

 .لا وجود للملائكة 

يتشظى صوت البراءة 

لاعيون لهذا الليل 

لا بدر .....لا فجر ...

ينكسر زجاج النوافد

الصواريخ لعب موجهة

رسائل  عمياء تقتنص  الأمل 

 تهطل مع امطار حمضية  عشواء

وأوبئة في الطريق ...تفقد  الذاكرة 

الأطفال مجرد   وجبة   تحلية .

على مائدة  اكل لحوم  بشرية 

قد  ربح المزاد ...

يدعي انه  لا يحمل  بجيوبه الا هدايا 

حفنة رصاص وقنابل عنقودية  

 السلام  في قاموسه

...مجرد أغنية قديمة... منسية 

.يفك ربطة عنقه ..مزهوا

.وازرار توبه  المدنية ..

يبحث  في الخلفية 

عن مخرج....سري...



جميلة محمد

ديوان فراشات حول النار


كبر و ارفع للسماء دعوتنا


يا حامي حمى  القدس امانة 

..

تسمع الملأ والملكوت شكوتنا


الاقصى يحترق والأمة حزينة


ارفع راسك واصدح بالصوت 


من الرماد اشعل فتيل نضالك


ارفض الخضوع وأرفض الموت


قم صل  بصمودك لفجر الحرية 


 روحك  والاقصى على كفك أمانة


أصرخ يا جراح وعلي بالصوت 


كبر و ارفع للسماء دعوتنا


يا حامي حمى  القدس امانة 

..

تسمع الملأ والملكوت شكوانا


الاقصى يحترق والأمم ناسينا...


رفرف يا سلام على الأقصى 


و غرد يا حمام اناشيد  العزة 


..هلت طلائع  البشر بالنصر 


....تكتب بداية عهد و قصة ...


جميلة محمد القنوفي

 المملكة المغربية الشريفة




كبر و ارفع للسماء دعوتنا


يا حامي حمى  القدس امانة 

..

تسمع الملأ والملكوت شكوتنا


الاقصى يحترق والأمة حزينة


ارفع راسك واصدح بالصوت 


من الرماد اشعل فتيل نضالك


ارفض الخضوع وأرفض الموت


قم صل  بصمودك لفجر الحرية 


 روحك  والاقصى على كفك أمانة


أصرخ يا جراح وعلي بالصوت 


كبر و ارفع للسماء دعوتنا


يا حامي حمى  القدس امانة 

..

تسمع الملأ والملكوت شكوانا


الاقصى يحترق والأمم ناسينا...


رفرف يا سلام على الأقصى 


و غرد يا حمام اناشيد  العزة 


..هلت طلائع  البشر بالنصر 


....تكتب بداية عهد و قصة ...


جميلة محمد القنوفي

 المملكة المغربية الشريفة





صباح زهرة غجرية 

تلك البرية التي انبثتها  

الرياح  الموسمية

تلك التي تراقص  رائحة الفجر 


أتضحك  يا فنجان القهوة 

أيجتمع فيك يا قلب :

الحب  والغيرة والتقوى !


نعم تحب بصدق وتهوى

و تغار بجنون  وتغضب بقوة  

و تؤمن  بخطوط  قدرها


مساء غجرية 

تستنشق بياض الثلج

 تذوب  كحبة سكر  

تقف ..تقع ..تتبعثر ..


تستجمع قواها وتتطهر 

تتوضأ من الغيمات  العابرة 

تصلي  بخشوع وتتدثر 

باوراق  صفصاف ذابلة 

في مهب العواصف تتململ 

تعتكف ..تسبح .تسبح و.تستغفر ...


وتعود للحن الخلود 

 ل نايي  السنين

يخدر ذاكرة  الأنين

يداعب  جرحها الحزين ..


تحنن  قليلا ورثل بإحسان ..

وغني كالبلبل ..

انشد  كالكروان ..

كما غنت ..السيدة ... 

..يا قاريء القرآن ...


في البدأ ....كانت الكلمات  اعجاز

.............. .كانت الاسماء مقدسة 

في البدأ...... كانت الشجرة  امتحان 

و التفاحة افضع جريمة 

في البدأ..... كانت الخطيئة اختيار  أدم وحواء ...

على  ارض غير هذه الارض 

وفي سماء غير هذه السماء ...

حوكيما ...نفيا ...


مجرة الدبانة...


 اختبار  كوني 

حياة سرمدية 

ونبيذ وحوريات و حدائق ...

وبراكين خامدة ... 

ورصاص ...و دماء ..


واحلام وردية

  بالنعيم ...ب الجنة ..

 الماضي يكبل المخيلة 

يلجم الافكار والافئدة 

تعمى البصائر ..

.تغرق في سبات 

لاتنسى

 ولاتتحرر 


فعلى الارض ما يستحق  أن 

يعاش .

وعلى الأرض ما يستخق. ان يعشق ...


في وادي الذئاب..

 .لا وجود للملائكة 

يتشظى صوت البراءة 

لاعيون لهذا الليل 

لا بدر .....لا فجر ...

ينكسر زجاج النوافد

الصواريخ لعب موجهة

رسائل  عمياء تقتنص  الأمل 

 تهطل مع امطار حمضية  عشواء

وأوبئة في الطريق ...تفقد  الذاكرة 

الأطفال مجرد   وجبة   تحلية .

على مائدة  اكل لحوم  بشرية 

قد  ربح المزاد ...

يدعي انه  لا يحمل  بجيوبه الا هدايا 

حفنة رصاص وقنابل عنقودية  

 السلام  في قاموسه

...مجرد أغنية قديمة... منسية 

.يفك ربطة عنقه ..مزهوا

.وازرار توبه  المدنية ..

يبحث  في الخلفية 

عن مخرج....سري...



جميلة محمد

ديوان فراشات حول النار








Rabu, 07 Juli 2021

Kita Saudara

KITA ADALAH SAUDARA


Jika kita bukan saudara kandung dari satu ibu

Maka ingatlah

Kita adalah saudara satu agama

Jika kita bukan saudara satu agama

Maka ingatlah

Kita adalah saudara satu suku

Jika kita bukan saudara satu suku

Maka ingatlah

Kita adalah saudara satu bangsa

Jika kita bukan saudara satu bangsa

Maka ingatlah

Kita adalah saudara sesama manusia dan sesama ciptaan Tuhan yang maha Esa


Lantas, alasan apalagi yang membuat kita saling membenci, bercerai-berai hingga tumpah darah antar saudara sesama?


Apakah aku dan kamu berbeda?

Aku makan kau pun makan

Engkau minum aku pun minum

Aku bernapas kau pun bernapas

Engkau ingin hidup tenang bahagia

Aku pun juga

Lalu apa yang berbeda dari kita?

 Membuat kau tega merampas hidupku yang diberikan oleh sang Maha


Ingatkah, ketika itu ibu bapak kita bahagia di surga?

Syetan hasut iri pada mereka

Kemudian merasuk berupa nafsu di dada

Hingga hukuman berlaku atas mereka


Jangan terpedaya, kita adalah hamba yang bijaksana, mari eratkan tangan kita, bersanding hidup bahagia di dunia sehingga alam baqa


Mantewe, 28 Februari 2020

Rindu

 DIA RINDU PADA KITA


Di dalam sebuah cawan ada sebuah pengetahuan dan di sana ada panggilan atas kehendak Tuhan


Di dalam iman, kita harus menaiki tangga perjalanan yang kian lama kian mendaki

Di saat itu adakalanya cawan itu terbalik dan tumpah, lantas ke mana iman kita?

Bolehkan kita mengisi kembali?


Mari kita pergi ke tepi samudera tuk mencibuk airNya

Dengan tangan kosong kita yang merapat meminta

Walau yang menghapirimu bukan Dia tapi serupa gulungan ombak menerjang

Tapi setidaknya kita bisa beristirahat sejenak di tepianya sambil menikmati ketenangan yang ada

melihat camar menjulang terjang di angkasa


Di waktu sekarang ini Tuhan menginginkan kita datang, datanglah jangan takut Dia murka

Bukankah Dia yang berkehendak? 

Mungkin saat ini banyak di antara kita yang melupa padahal Dia selalu merindukan sapa.


Coba katakan padaku, apa yang akan diperbuat jika kau rindu kekasihmu? Tapi kau diam acuhkan rindu itu?


Ya, mungkin ombak di laut yang akan menyambutmu.

Atau mahluk kecil yang tak nampak oleh matamu

Dia menjemput paksa dirimu

Tuk menghadap Dia yang telah lama merindu


Mantewe, 25 Maret 2020

Napas

 Sebelum napas terhenti


Kau ada dalam wujud ragamu

Wujud jati diri seorang abdi

Dalam senyap mengenali diri

Jasad dimengerti pada renung hati


Adakah jiwa yang lalai

Jiwa yang tak pedulikan hak jasmani

Tubuh teracun asap-asap api

Asap rokok mengotori paru-paru hati


Jika jalan itu panjang berlarilah dengan kencang

Tempuh mimpi dengan gemilang

Jangan dibuang janganlah dipanggang

Bak sebatang rokok menjadi arang


Perjuangan tak payah korbankan badan

Kesenangan tak payah relakan kesehatan

Kehendak jangan ikutkan hawa syetan

Ikutlah kawalan dan anjuran juru kesehatan


Tanah Bumbu, 20 Desember 2020

Karma

 KARMA


Siapa berani menggali lubang, bersiaplah  jatuh ke dalamnya

Karena karma itu benae ada

Orang yang menyakitimu dia akan menerima kesakitan sama dari kesakitanmu


Kau bisa bersembunyi dari semua kesalahanmu

Tapi tidak dari karmamu

Kau bisa saja bermain dengan drama dalam hidupmu

Tapi tidak dengan karmamu


Karma adalah cara Tuhan menyadarkan ciptaan-Nya

Dari dosa dan perbuatan buruk yang dilakukannya


Apa yang ditanam, itulah yang akan dipetik


Karma tidak akan pernah salah alamat, walau di kehidupan yang dijalani penuh dengan kepalsuan

Hidupmu di kemudian nanti, kau yang atur kini


Ikhlaskan segala perbuatan buruk yang terjadi

Jangan pernah berfikir untuk membalas buruk iri dengki


Tidak ada perbuatan yang baik kecuali akan kembali menjadi baik

Sekuat mungkin kendalikan agar tidak ada rasa dendam dalam hati

Karena dendam akan menyakiti diri dan mematikan hati


Perbuatan jahat mereka

Biarkanlah karma mereka yang mengurus sendiri


Mari kita tebus dosa di masa lalu dengan perbuatan, hati, dan fikiran yang baik

Kemudian tuai buah yang manis di kehidupan yang akan datang


Tanah Bumbu, 07 Januari 2021




SALAM_Rahayu

@semetonnakbali

Pict @kebyarsasmita

Jangan Membenci

 JANGAN MEMBENCI


Mari perhatikan bagaimana teratai tumbuh

Terhuyung-huyung di atas air ke dalam lumpur menjalar

Sesekali serangga datang entah mengagumi atau menertawakan

Ya, karena tak ada yang tahu bunga seperti apalah dia


Mari perhatikan siapalah dia

Dibenci dan diburuk sangka

Sesekali ada suara datang entah memuji atau menghina

Ya, karena tak ada yang tahu siapa dia

Tiada yang tahu apa yang diucapkannya


Janganlah membenci sesiapa

Karena tak ada sesiapa yang ingin merasakannya


Janganlah membenci sesiapa

Bisa saja ia ahli shalatnya

Ahli shalawatnya

Ahli zikirnya

Ahli tahajudnya

Ahli puasanya

Ahli sedekahnya

Ahli kekasih-Nya


Benci itu akan berbalik padanya



Tanah Bumbu, 09 April 2021

Manusia Ilalang

 MANUSIA DAN ILALANG


Seorang anak bertanya pada orangtuanya

"Tuhan itu Maha Adil, tapi mengapa ada si kaya dan si miskin?"

Orang tua menjawab

"Itu karena manusia sulit berlaku untuk adil. Tuhan telah menakar dan menjamin segala hajat semasa hidup manusia. Ada rezeki seseorang datang dari orang lain. Ada juga rezeki yang tak pernah disampaikan pada orang lain".

Itulah sebabnya nafsu ingin memiliki tak terkendali dapat membunuh diri dan orang lain.


Lihatlah padang ilalang

Mereka tak memiliki nafsu seperti manusia

Mereka hidup sama rata

Sama hidup, sama tumbuh, sama berbunga, sama menua dan tiada


Tanah Bumbu, 20 Mei 2021

Setetes Embun

 Setetes Embun Terbakar Api


Aku masih ingin melihat matahari di esok pagi

Aku masih ingin merasakan dekap hangatnya


Aku bagaikan setetes embun

Melesap terbakar api

Aku bagaikan sebatang pohon kecil, kering tak berdaun

Di dera panasnya terik


Aku rindu pelukan ibu

Aku rindu dekapan ayah

Aku rindu semua saudara-saudaraku

Tapi hanya batu nisan mereka kini yang kupunya


Bila aku rindukan ibu, kupeluk debu di atas bumi

Bila aku rindukan ayah, kupandang gunung menjulang tinggi

Bila aku merindu saudara-saudaraku, kugambar wajah mereka di bebatuan pasir


Aku rindu pada mereka semua

Janganlah kau ambil mereka semua

Aku ingin hidup dalam tenang, damai, dan bahagia seperti kata mereka


Tapi aku sebatang kara

Tiada sesiapa

Hidup dalam kejamnya dunia


Indonesia, 14 Agustus 2019

Mata Fana

Mataku Mata Fana


Entah, sekarang mengapa aku tak pandai menilai

Apa itu baik, buruk, zalim, jujur, atau pendusta

Apa mata ini kian rabun saja


Apa yang tampak itu yang dinilai

Apa yang tak nampak jadi diabai

Bukankah ini penilaian buta yang lalai?


Ada yang tampak baik tapi sebenarnya perusak

Ada yang merusak tapi demi yang baik

Bagaimana aku agar bisa melihatnya?


Mata ini hanya melihat apa yang nampak saja

Lalu menghakimi dengan semena-mena

Mata ini tak nampak apa yang sebenarnya

Yang sebenarnya baik atau membinasa


Mataku mata ini hanya mata fana

Besok bisa saja buta

Dengan mata ini fitnah timbul bisa saja

Merusak dan adu domba


Tuhan, tuntunkan setidaknya


Tanah Bumbu, 07 Juli 2021