Senin, 19 Juli 2021

Cerita Mini Jenaka

 BULU MATA BENCONG.


Tata rumah yang berdekatan kadang membuat orang jadi rikuh. Namun ada juga ramenya kalau memiliki tetangga berdekatan. Rumah saya dan rumah Bude Jum saling adu bokong. Hal inilah yang selalu membuat kegaduhan yang kadang sampai keluar pagar. Pagi-pagi buta pun Bude sudah ngajak ribut.


Terdengar suara gemblondang di atas atap seng. Membuat saya terkejut dari tidur. 

"Duu, Tuhan. Monyet siapa lagi pagi-pagi kek gini sudah bikin gaduh aja". Aku bangun sambil ngucek-ucek mata. Sementara di luar bude teriak-teriak.


"Gos, ooo... Cah Bagos!. Wes bangun ka?


"Iya-iya, ini lo De aku dah bangun" Mataku masih terasa sepet sambil jalan menuju pintu dapur belakang.


"Waaaaaaaaaaa.... Gooorilaaaaaaaaa.....!" Teriakku terkejot.


"Mulutmu itu ya...! Kok disangka pulak aku gorila." Tangannya yang panjang itu sambil ngruwes mulutku yang ternganga karena kaget.


"Terus, apa pulak rupanya kalau bukan gorila? Bikin kejut aja Bude ini."


"isshh, bukan gorila lo tapi emaknya badak. Eh, ingatnya kamu sudah masak belum Cah Bagos?"


"Ya belum lah, wong saya baru bangun. Ada apa De kok sudah sibuk aja pagi-pagi?"


"Oo, paslah kalo gitu, ni tak kasih sop."


"Sop apa ini De?


"Sop anakan kodok itu lo. Pagi tadi Bude baru nyeser di sawah belakang. Kelihatannya sop apalah itu rupanya. Kok banyak banget ayatmu?" 


"Hahaha... Becanda lo bude."


"Kamu juga aneh-aneh. Eh nanti siang bude mau bikin cemilan mau?"


"Cemilan apa De?"


"Peyek bulu mata bencong. Mau?"


"Eh, makasihlah bude ini sopnya ya."  Sambil tak tutup pintu dapurku.


Bude akhirnya pulang juga. Sambil tak intip dari lubang pintu dapur saya.


 "Oh aman, bude sudah masuk dapurnya."


Sampai di dalam rumah Bude Jum mendengar teriakkan Cah Bagos. 


"Buuuudeeeeeeeeeeeee.......!"


"Hahahaha..., rasain kamu ya. Sandalnya tak lemparin ke atap. Salah e udah siang belum bangun." Wajahnya sambil tersenyum jahat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar