Senin, 19 Juli 2021

Cerita Mini Jenaka Part 3

 WARUNG BUDE JUM


Minggu pagi itu saya pergi ke warung Bude Jum. Kali ini saya tidak ingin berbelanja tumbar lagi karena takut kebablasan topiknya.


"Assalamualaikum, Bude Jum. Sudah bangun a?"


"Waalaikumussalam. Sudah, Cah Bagos. Kok pagi bener sudah ke warung? Mau belanja apa?"


"Nda, saya nda mau belanja De. Tapi mau pinjam kompor."


"Eala... Buat apa rupanya?"


"Buat masak De, nanti kalau masih cukup gasnya mau tak pakai manasi tetangga."


"Hahha... Lambemu Cah Bagos wes terlatih, ya?. Ada itu di dapur ambil sana."


Saya langsung pergi ke belakang untuk mengambil kompor dan gasnya sekalian. Dari belakang terdengar suara Bude Jum sedang ramai bicara dengan seseorang. Entah apa-apa yang mereka mulakan dalam percakapan itu. Tapi ada beberapa percakapan yang sempat saya dengar.


"Bude, kenapa Pean kok seneng menjada? Nda kesepian ta?"


"Eh, tutup alat hisap kamu itu ya, mahkluk keturunan siluman simpanse ke tujuh belas. Kamu tidak berhak bertanya seperti itu pada saya. Karena itu masalah saya. Kalau pun saya jelaskan kamu tidak akan paham karena kepalamu otaknya kecil. Kamu dengar itu ya, manusia bertengkorak kodok!."


"Njeh, Ndoro Sepuh. Saya undur diri."


Orang itu langsung menancap gas sepedanya tanpa menoleh ke belakang lagi. 

Dalam hati " Byuh, Bude kalau belum sarapan gitu ya? Untung saya belum mandi, jadi nda dimangsa sama Bude."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar