Minggu, 14 Maret 2021

SAKIT HATI?


 "SAKIT HATI"


Sakit hati, siapa yang belum pernah merasakan?

Sakit hati merupakan emosional atau penderitaan mendalam yang dirasakan seseorang setelah kehilangan orang yang dicintai, melalui kematian, perceraian, putus hubungan, terpisah secara fisik atau penolakan cinta. 


Tapi, sakit hati pada era ini bukan hanya respon yang timbul dari apa yang telah disebutkan. Sakit hati yang paling sering dialami oleh seseorang adalah ketika ada perkataan atau sikap yang tidak sesuai dengan temperatur suasana hati. Atau lebih spesifiknya  berupa merendahkan atau kesan menghina.


Jika ditilik dari sisi siapa yang salah, maka kedua-duanya salah:

 

- Pertama, pihak pelaku tidak seharusnya  melakukan perbuatan yang dapat membuat seseorang terlecehkan. Pelaku ini biasanya tidak pandai mengenakan pakaian buruk di badan sendiri tapi gemar menyematkan pada orang lain.


 - Kedua,  pihak korban atau yang dilecehkan. Andai orang ini tahu betul sikap atau perkataan seorang penghina itu dialamatkan pada dirinya, tak sepatutnya ia membuka pintu hati dan menerima masuk kemudian mengizinkan mengacak-acak isi penghuni hati.

  

Contohnya begini, jika seseorang tahu ada pencuri di luar sana akan masuk ke rumah seyogyanya kita berusaha untuk menutup rapat semua celah yang dapat digunakan untuk masuk ke dalam rumah. Atau jika dirasa itu belum cukup ia boleh menggunakan scurity untuk menjaga keamanan rumah.


Begitu halnya dengan hati. Perasan sakit itu tidak akan mungkin mampu menyakiti hati. Jika kita sebagai tuan rumah tidak membukakan pintu dan mempersilahkan ia untuk menyakiti hati. Jika dirasa hati belum mampu untuk menghadapi serangan tersebut, boleh kita gunakan scurity keamanan yaitu belajar menata hati.


Posting by Akhmad Cahyo Setio

Tidak ada komentar:

Posting Komentar